Bergeser dari Komoditas Kebun Segar ke Produk Kuliner Olahan
Pasar Tani Banda Aceh Sepi Pembeli

Banda Aceh, KORANINDEPENDEN.CO - Pasar Tani yang digelar pada hari Rabu pekan kedua dan pekan keempat setiap bulan di lokasi Ekspo Bank Aceh, Jln. T.P. Nyak Makam, Banda Aceh, kini mengalami penurunan tajam dalam jumlah pengunjung dan pedagang. Penyebab utama tampaknya adalah pergeseran fokus dari penjualan hasil kebun langsung ke makanan kuliner olahan, yang mengurangi minat pengunjung.
Ibu Cut, seorang pengunjung setia Pasar Tani, menyoroti hal itu dengan tegas. "Seharusnya Pasar Tani menjual komoditas langsung yang dihasilkan dari kebun oleh petani," ungkapnya. Temannya menambahkan, "Kuliner seharusnya memiliki pasarnya sendiri yang dibuat khusus untuk menjual makanan olahan," ujarnya kepada KORANINDEPENDEN.CO, Rabu 26 Juni 2024.
Sumber kami yang enggan ditulis namanya menyatakan bahwa penurunan tersebut telah terjadi sejak pengelolaan Pasar Tani diserahkan kepada himpunan pedagang. "Para pedagang lebih memprioritaskan penjualan kuliner olahan mereka sendiri, tanpa melibatkan para petani secara signifikan," jelasnya. Hal itu berdampak pada berkurangnya jumlah lapak dagangan dan pengunjung, membuat masa depan Pasar Tani semakin tidak menentu.
Keberlangsungan Pasar Tani kini menjadi tanda tanya besar. Diperlukan kerjasama antara petani, pedagang, dan pemerintah untuk mengembalikan kejayaan pasar tersebut. Dukungan dari masyarakat juga sangat penting agar Pasar Tani tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari produk pertanian segar.