KORAINDEPENDEN.CO, JAKARTA | Memanfaatkan momentum 79 Tahun Sumpah Pemuda, bertempat dI Kedai Cangkir Sembilan, Kalibata City, sejumlah sastrawan dam budayawan mendeklarasikan sebuah perkumpulan yang dinamakan "Komunitas Sastra Kalibata" disingkat KSK, Sabtu (28/10)
Hadir dalam acara bersejarah ini, antara lain Penyair Mustafa Ismail, Penyair Willy Ana, Pekerja Budaya Benny Poelem, Penyair J Kamal Farza, dan beberapa anak muda pegiat dan penikmat sastra. Terpilih J. Kamal Farza sebagai Ketua, Benny Polem sebagai Sekretaris dan Willy Ana sebagai bendahara
Mustafa Ismail yang hadir membahas topik "Satra dan Kaitannya dengan Pemuda" mengatakan, kontribusi sastrawan muda sangat penting dalam pertumbuhan karya sastra Indonesia. "Terjadinya revolusi digital saat ini membuat sastrawan muda bisa menulis dimana saja, termasuk memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter dan blogspot," ujar Redaktur Budaya Koran Tempo ini.
"Banyak karya bagus penyair kita temukan di media sosial," ujar cerpenis yang saat ini sedang mempersiapkan peluncuran buku 80 Tahun LK Ara, "Jejak Kata" ini.
Ketua KSK J. Kamal Farza mengatakan, wadah ini mudah-mudahan bisa menjadi ajang belajar dan diskusi untuk para sastrawan muda, guna mampu menghasilkan karya berkualitas. "Kita awali dengan diskusi dan minum kopi mingguan, dan wadah ini akan jadi tempat belajar anak-anak muda di Kalibata," ujar penyair yang juga pengacara ini.
Penyair Willy Ana menyambut baik kehadiran komunitas ini, yang diharapkan nantinya akan memberi kontribusi bagi tumbuhnya kegiatan bersama untuk memajukan sastra budaya di kawasan Kalibata sekitarnya. "Ini momen sangat bagus untuk menghimpun para pemuda dan remaja untuk semakin memahami dan mencintai sastra," ujar penyair cantik asal Bengkulu ini.
Nasri Sahputra