Oleh Yossie Yulia Safrina
Mahasiswi Fakultas Syari’ahdan Hukum UIN Ar-Raniry
Penghujung tahun 2019, dunia digemparkan oleh penyakit menular yang disebabkan oleh suatu virus yang dikenal dengan sebutuan virus korona (Corona virus Desease).
Virus korona telah meresahkan berbagai mahkluk hidup yang ada diberbagai belahan dunia, tidak hanya manusia namun dampak dari virus tersebut juga dirasakan oleh hewan. Penyakit yang disebabkan oleh virus korona akan berujung dengan kematian apabila tidak ditangani dengan segera oleh pihak yang bersangkutan.
Corona virus Desease (Covid-19) merupakan suatu virus yang baru-baru ini ditemukan dan dapat menyebabkan penyakit menular dengan cara menyerang saluran pernapasan. Belakang ini virus korona dinyatakan sebagai zoonois yaitu virus yang ditularkan antara hewan dan manusia. Maraknya kasus Covid-19 diberbagai negara menyebabkan komunikasi politik antara pemerintah dengan warga negaranya sangat dibutuhkan agar pandemi Covid-19 tersebut dapat ditanggulangi dengan baik. Begitupun halnya di Indonesia.
Covid-19 menjadi suatu hal yang meresahkan masyarakat akhir-akhir ini. Berbagai diskusi dan pemberitaan muncul tentang update terkini masalah pandemi virus tersebut. Hal yang kemudian menjadi sesuatu yang layak diperbincangkan di Indonesia adalah komunikasi pemerintah dalam meredam kepanikan masyarakat terkait pandemi tersebut. Upaya komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah diharapkan dapat membuat masyarakat tetap tenang dan bersemangat dalam melawan virus korona. Begitupun yang terjadi di Provinsi Aceh.
Pemerintah Aceh terus melakukan yang terbaik untuk memutuskan Mata rantai penyebaran Covid-19. Beberapa langkah yang diterapkan oleh pemerintah Aceh untuk menanggulangi virus tersebut adalah dengan cara menghimbau masyarakatnya untuk menerapkan physical distancing dan menetapkan protokol kesehatan dalam menjalani aktifitas sehari-hari.
Masyarakat diminta untuk tetap menjaga jarak dan menggunakan masker saat bepergian baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Selain itu pemerintah juga menghimbau agar masyarakat sering mencuci tangannya dan segera memeriksa ke dokter apabila mengalami gejala seperti gejala adanya virus korona.