Mendekati Hari H Pemilu 2024, PC RTA Aceh Utara Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang

LHOKSUKON, KORANINDEPENDEN.CO - Pengurus Cabang Rabithah Thaliban Aceh (PC RTA) Kabupaten Aceh Utara mengajak masyarakat untuk tolak politik uang pada Pemilu 2024 yang akan di gelar 14 Februari 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Rais 'Am PC RTA Aceh Utara Tgk. Hafiz Almansuri, S.Ag dalam keterangannya yang diterima media ini, Sabtu (10/02/2024).
Tgk. Hafiz Almansuri mengajak semua pihak untuk bersatu mengedukasi masyarakat untuk melawan praktek politik uang dalam Pemilu serentak 2024 baik Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.
"Larangan politik uang penting untuk menjaga integritas demokrasi dan meningkatkan kualitasnya dengan memastikan partisipasi yang adil dan berdasarkan ideologi, bukan kekayaan materi, untuk itu mari kita lawan bersama-sama money politics. Karena money politics merusak demokrasi dan menyuburkan korupsi," katanya.
Dikatakan lebih lanjut, mengingatkan bahwa politik uang telah menjadi masalah serius dalam pemilu Indonesia, dan telah dikritik karena dapat merusak demokrasi dan integritas pemilu. Dalam Islam pun, praktik ini diharamkan karena tergolong suap.
Menurut Dosen Ma'had Aly Dayah Babussalam Al Hanafiyah Matangkuli yang akrab disapa Tgk. Hafiz itu mengatakan, Pemilu dengan politik uang ibarat shalat tanpa hati. Dalam sebuah hasil penelitian disebutkan bahwa praktik politik uang telah menjadi hal yang umum dalam pemilihan umum di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun lokal.
Secara sederhana, definisi politik uang atau yang sering disebut money politic adalah praktik pemberian uang atau materi lainnya kepada pemilih untuk mempengaruhi pilihannya dalam pemilu.
Perlu kita sadari bahwa praktik ini dapat merusak demokrasi karena dapat menghilangkan pilihan bebas pemilih dan mendorong penyalahgunaan kekuasaan. Lebih jauh lagi, praktik ini juga mendorong prilaku korupsi karena adanya biaya politik yang tinggi.
Pasalnya, calon peserta pemilu atau pilkada harus mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan milyar untuk memenangkan pemilihan. Biaya ini dapat digunakan untuk membayar tim kampanye, iklan, dan menyogok pemilih untuk meraup suara pemilih.