Derita dan Semangat Tak Pudar Maghfirah: Gadis Talasemia yang Berjalan 6 KM Demi Sekolah, Menanti Uluran Tangan

Hari ini, Maghfirah kembali lesu. "Darah belum ada, Bu. Kata pihak RSZA, kami harus mencari sendiri donor darah golongan B," ujarnya putus asa.
Pertanyaan besar muncul: Mengapa tidak bisa transfusi di RSUD Pidie Jaya?
Ternyata, selain keterbatasan stok darah, ada obat khusus yang hanya tersedia di RSZA. Maghfirah dan ibunya tidak tahu harus mencari ke mana jika stok darah habis.
Seruan untuk Bantuan Berkelanjutan
Kasus Maghfirah bukanlah satu-satunya. Masih banyak penderita Talasemia di Indonesia yang menghadapi masalah serupa: biaya transportasi, ketiadaan stok darah, dan kurangnya fasilitas kesehatan di daerah.
Sebagai bentuk kepedulian, guru Maghfirah berinisiatif menulis kisahnya dengan harapan ada pihak yang tergerak membantu—baik dari pemerintah, lembaga donor darah, maupun masyarakat yang peduli.
"Pendidikan bukan hanya tentang akademik, tapi juga membangun kepedulian sosial," ujar sang guru. "Kita semua bisa berperan, entah dengan donasi, menyebarkan informasi, atau mendorong kebijakan yang lebih baik untuk pasien Talasemia."
Ayat Al-Qur’an yang Menginspirasi