Bunda PAUD Aceh Ingatkan Tiga Elemen untuk Sukseskan Transisi PAUD-SD

26 Aug 2023 - 18:46
Bunda PAUD Aceh, Ny. Ayu Marzuki, saat menyampaikan materi pada Rapat Koordinasi Penguatan Pokja Bunda PAUD Kabupaten/Kota tahun 2023, di Ballroom Hotel Grand Permata Hati, Jum’at (25/8/2023).
2 dari 3 halaman

Poin selanjutnya adalah Matang Emosi untuk kegiatan di lingkungan belajar. Kemampuan mempertahankan perhatian untuk mengikuti kegiatan di kelas dalam waktu pembelajaran yang sudah ditentukan. Anak-anak belajar mengolah emosi pada berbagai situasi di lingkungan belajarnya.

Selanjutnya, Keterampilan sosial. Seperti pembelajaran kemampuan mengucapkan permintaan maaf, terima kasih, salam ataupun mengucapkan tolong saat meminta bantuan. Sekolah mengajarkan anak gotong royong serta berkomunikasi yang baik.

“Kata maaf, tolong, terima kasih, permisi. Ini adalah pendidikan dasar atau basic manner bagi anak-anak. Kata ini tidak hanya harus diajarkan di sekolah, tetapi lebih penting di rumah. Jika hanya didapatkan di sekolah dan si anak tidak mendapatkan pengajaran dan pengaplikasian kata-kata ini di rumah, maka tidak akan memberikan dampak yang maksimal bagi upaya kita mendidik adab kepada buah hati kita,” kata Ayu Marzuki.

Poin berikutnya adalah Belajar yang menyenangkan dan positif. Anak-anak mau mencoba kembali jika melakukan kesalahan, memiliki keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan serta sangat senang jika datang dan belajar di sekolah.

Terakhir, Keterampilan motorik dan perawatan diri untuk belajar mandiri. Seperti kemampuan menjaga kebersihan diri dan mampu mengelola barang pribadi.

Dalam materinya, Bunda PAUD Aceh juga menyampaikan tentang Validasi emosi sebagai sebuah sarana penting untuk membuat anak lebih terkontrol.

“Agama kita mengajarkan, bahwa jika anak-anak kita menangis, maka kita harus memberikan waktu untuk si anak menyelesaikan tangisnya, baru kemudian kita dekati dan tanya apa keluhan atau sebab tangisnya. Validasi emosi ini adalah kemampuan mengekspresikan terhadap apa yang dirasakan. Setelah kita memberi waktu, baru kita jelaskan apakah yang disampaikan si anak itu sesuatu hal yang benar atau salah,” ujar Ayu Marzuki.