Book Party Hadir di Aceh Wujudkan Budaya Literasi, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia

Pada tanggal 16 Januari 2024 Kak Izzah berinisiatif untuk bertemu dengan Nabila, salah satu penanggung jawab Aceh Book Party yang menjadi perpanjangan tangan dari Jakarta Book Party. Pada pertemuan ini mereka berdiskusi lebih lanjut tentang pengembangan komunitas dan akhirnya Aceh Book Party diresmikan pada tanggal 18 Februari 2024.
Hingga saat ini, Aceh Book Party terus mengadakan pertemuan rutin disetiap pekannya dan menunjukkan perkembangan yang positif dengan peningkatan jumlah anggota setiap pertemuannya. Antusias para mahasiswa dan pemuda Aceh terhadap kegiatan ini sangatlah membanggakan”, tutur izzah.
Kegiatan book party ini diawali dengan kegiatan membaca buku kurang lebih 30 menit. Kemudia, para peserta akan memulai sharing session atau saling bertukar pikiran dari bacaan masing-masing. Izzah, selaku pemandu kegiatan tersebut mempersilahkan seorang peserta untuk mereview bacaannya, kemudian peserta yang lain memberikan tanggapannya terhadap bacaan yang baru disimak.
Contohnya pada salah satu peserta yang mereview bacaannya tentang Atomic Habits, “Buku ini mengupas tuntas pentingnya proses dalam setiap kehidupan manusia, bukan pada hasil atau tujuan yang ingin dicapai”, ungkap salah satu peserta Aceh Book Party (Minggu, 03/03/2024). Kegiatan tersebut terus berlanjut kepada peserta berikutnya secara bergiliran hingga diskusi dirasa cukup dan berakhir ketika waktu zuhur tiba. Pertemuan ditutup dengan mengutip beberapa kalimat motivasi dan kesimpulan yang didapat selama berdiskusi, lalu diakhiri dengan pembacaan doa kafaratul majelis secara bersama-sama.
“Kegiatan positif yang didapat dari kegiatan book party seperti mendapatkan teman baru, mendapat ilmu baru yang dapat memperluas pemahaman kita tentang sesuatu, karena setiap orang membawa buku yang berbeda dengan tema yang berbeda pula, seperti psikologi, sejarah, dan hukum yang bahkan tentang hal-hal yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Sebagai orang yang suka buku dan suka berdiskusi mengenai buku hal ini bagi saya sangat seru”, ungkap Zulfa, salah satu peserta Aceh Book Party.
Di samping sebagai wadah untuk menumbuhkan minat baca dan budaya literasi, book party juga memiliki beberapa manfaat lainnya, terutama sebagai wadah pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia. Book party memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia, kegiatan diskusi dan sharing pada kegiatan ini mendorong para pembaca untuk berani mengungkapkan pendapat dan ide-idenya dengan bahasa yang baik dan benar. Hal ini secara tidak langsung membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi bahasa Indonesia secara efektif.