
Dayan juga mengatakan, penduduk Aceh Utara merupakan yang terbanyak di Aceh, dan Aceh Utara juga mendapatkan peringkat lima kabupaten termiskin di Indonesia.
Oleh karena itu, Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di UPTD BLK Aceh Utara diharapkan mampu meminimalisir pengangguran dan mampu meningkatkan perekonomian.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Utara Nyak Tiari, SE, MM, mengatakan pada tahun 2024 ini melalui UPTD BLKI (Balai Latihan Kerja Industri) Dinas PMTransNaker Aceh Utara mendapatkan paket kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebanyak 11 paket.
Paket pelatihan ini dilaksanakan dalam 2 tahapan pelatihan. Yaitu 7 paket pelatihan dilaksanakan pada angkatan 1, dan 4 paket dilaksanakan pada angkatan 2. Pada tahap 1, kata dia, telah dilaksanakan uji kompetensi masing-masing kejuruan dengan hasil kelulusan masing-masing untuk kejuruan digital marketing sebanyak 16 orang, menjahit 15 orang, pembuatan roti kue 16 orang, keahlian listrik 12 orang, keahlian AC 8 orang, dan skill sepeda motor 4 orang.
Sedangkan untuk keahlian surveyor (juru ukur) telah dilaksanakan uji kompetensi oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah 1 Banda Aceh pada 6 Juni lalu, dan hasilnya belum diumumkan.
“Kemudian kamipun sedang mengusulkan Akreditasi Program Pelatihan yaitu Pemasangan Instalasi Listrik, Teknisi AC dan Pembuatan Desain Grafis. Sedangkan program yang telah memperoleh akreditasi oleh LA-LPK Aceh, yaitu practical office, menjahit dengan mesin dan juru ukur,” kata Nyak Tiari.
Disebutkan, pelatihan ini prospektif bagi pengembangan ekonomi dan dunia usaha di Kabupaten Aceh Utara, dapat menjadi peluang kerja lebih luas pada masa kini. Sebab selain dapat mengasah skill, para peserta nantinya juga dapat membuka lapangan kerja sendiri.