Ahmad Yani: Aceh Barat Jadi Lumbung Produksi, Bukan Lumbung Pembangunan

24 Sep 2025 - 18:38
1 dari 2 halaman

Meulaboh, Koranindependen.co – Anggota DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani, menegaskan bahwa daerahnya selama ini hanya dijadikan “lumbung produksi” sumber daya alam, namun belum mendapatkan manfaat pembangunan yang sepadan. Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait aktivitas pertambangan PT Megalanic Garuda Kencana (MGK) dan PT Koperasi Putra Putri Aceh (KPPA), Rabu (24/9/2025).

“Kami daerah penghasil emas, batubara, dan potensi alam lainnya. Tetapi kerusakan lingkungan jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang kami terima. Dana bagi hasil tidak seimbang, CSR seadanya, tenaga kerja juga biasa-biasa saja,” tegas Ahmad Yani di hadapan perwakilan instansi provinsi.

Ia menilai, tuntutan masyarakat Woyla bukan lagi soal CSR atau penyerapan tenaga kerja, melainkan agar aliran Krueng Woyla dikembalikan seperti semula. Menurutnya, jika hal tersebut tidak segera ditindaklanjuti, potensi konflik sosial bisa saja terjadi.

“Hari ini warga masih menyampaikan aspirasi dengan cara akademis. Tapi kalau nanti sudah bersikap primitif, bisa ada korban. Ini harus kita cegah bersama,” ujarnya.