Bulan Rajab Sebagai Momentum Refleksi Diri dan Tingkatkan Kualitas Diri

19 Jan 2024 - 08:54
1 dari 3 halaman

Oleh : Murhaban, SH

(Peraih Penyuluh Agama Islam Award Kemenag RI Tahun 2023 dan Penyuluh Agama Islam KUA Paya Bakong)

Koran Independen - Kaum muslimin saat ini sedang berada di salah satu bulan istimewa, yakni bulan Rajab 1445 H/2024. Kedatangan tamu spesial ini adalah sebuah anugerah bagi kita yang masih diberi kesempatan menemui bulan Rajab karena keistimewaannya bulan ini hingga Allah SWT memberikan ganjaran berupa pahala yang berlipat bagi mereka yang mengerjakan amalan baik. 

Dimana berbagai kemuliaan ditimpakan kepada hamba-hamba yang bergembira dan berbuat kebaikan pada bulan-bulan tersebut.

Bulan Rajab adalah bulan yang mulia, karena bulan Rajab adalah bulan haram (suci). Dalil pokok yang membahas keutamaan empat bulan haram terdapat dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 36. Ayat tersebut menggarisbawahi pentingnya bulan-bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, dengan memberikan penekanan pada larangan terhadap perbuatan dosa, terutama maksiat.

Dalam surat at-Taubah ayat 36, Allah menegaskan larangan untuk tidak menzalimi diri sendiri, bukan sekadar sebagai larangan umum, tetapi sebagai larangan yang lebih tegas, terutama terkait dengan perbuatan dosa. Keempat bulan tersebut memiliki keutamaan yang sama-sama signifikan, meskipun Rajab terpisah dari tiga bulan lainnya.

Begitu istimewanya, berbagai kebaikan dilimpahkan oleh Allah SWT di bulan ini, sehingga beberapa ulama’ berpendapat bahwa melakukan perbuatan dosa di bulan Rajab, dosa yang diterima akan lebih berat. Begitu juga dengan sebaliknya Allah melipat gandakan amalan kebaikan di bulan Rajab.

Bulan Rajab juga merupakan momentum yang tepat untuk bertaubat kepada Allah dari segala maksiat. Jangan sampai hal ini disia-siakan dan terlewat begitu saja. Dikarenakan kesempatan yang telah Allah berikan harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. 

Maka dari itu dengan melakukan Muhasabah atau introfeksi diri kita dapat menyadari kesalahan dalam banyak hal, mulai dari yang kecil hingga ke yang besar.

Hal ini merupakan bulan ampunan sehingga dianjurkan untuk memperbanyak Istighfar pada bulan ini, sebagian ulama salaf mengatakan, bulan rajab adalah bulan menanam, Sya’ban sebagai bulan menyiram, dan puncaknya pada bulan Ramadhan adalah bulan memanen.

Selain itu, juga pada bulan ini terjadi banyak peristiwa penting dalam sejarah agama Islam, mulai dari awal mula nur nubuwwah Rasulullah Saw diletakkan di Rahim ibunya, Siti Aminah, meninggalnya raja al-Habasyah, An-Najasyi dalam keadaan muslim pada Rajab tahun 9 H, dibebaskannya Baitul Maqdis pada Rajab tahun 583 H oleh Shalahudin Al-Ayyubi.

Dan puncaknya adalah peristiwa Isra’ Mi’raj pada tanggal 27 Rajab yang menjadi mukjizat terbesar Rasulullah karena di dalamnya beliau mendapat perintah  ajaran yang menjadi tonggak utama agama islam yaitu shalat.

Fakta sejarah peristiwa di atas hanya akan menjadi sekedar cerita turun temurun apabila kita tidak dapat menangkap makna dibaliknya. Seluruh penciptaan Allah memiliki arti dan tujuan baik sebagai tuntunan ataupun Pelajaran hidup manusia, termasuk juga sebagai media tafakkur dan refleksi diri untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.