
FORMAT juga meminta aparat penegak hukum untuk lebih serius dalam menangani kasus pengoplosan BBM yang telah merugikan masyarakat.
Mereka berharap ada tindakan hukum tegas terhadap pelaku, agar kejadian serupa tidak terus berulang.
“Kasus ini bukan yang pertama, dan jika dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin hilang,” ujar Fajar.
Di akhir pernyataannya, FORMAT menegaskan bahwa rakyat Aceh hanya menginginkan keadilan dan hak mereka untuk mendapatkan BBM yang berkualitas.
“Kami hanya ingin hak kami sebagai warga negara dipenuhi. Jangan anggap kami diam berarti kami menerima ketidakadilan ini begitu saja,” pungkasnya.
Dengan tuntutan yang semakin keras, kini bola panas berada di tangan BPH Migas. Akankah mereka mendengar suara rakyat atau tetap bersikeras dengan kebijakan yang semakin tidak dipercaya masyarakat? Rakyat Aceh menunggu jawaban.