pemimpin bersama anggota ?? atau jadi budak pemimpin

6 Oct 2025 - 21:22
1 dari 2 halaman

Pemimpin bersama anggota ?
Anggota menjadi budak pemimpin

Pemimpin sejatinya hadir untuk melayani dan menuntun anggotanya, bukan menjadikan mereka sekadar pelayan yang hanya patuh tanpa suara. Namun, ketika seorang pemimpin terbiasa memutuskan segala hal sendirian, ia telah menggeser makna kepemimpinan menjadi perbudakan. Anggota tidak lagi dianggap sebagai manusia dengan pikiran, melainkan hanya alat yang harus tunduk dan melaksanakan perintah. Inilah titik ketika pemimpin berubah wujud menjadi penguasa, dan anggota kehilangan martabatnya.

Keputusan sepihak yang dipaksakan tanpa ruang diskusi ibarat rantai yang membelenggu kebebasan berpikir. Anggota organisasi seolah terikat pada kehendak tunggal, dipaksa menerima arah yang belum tentu benar. Pemimpin seperti ini tidak memimpin dengan hati, melainkan dengan cambuk kekuasaan. Ia tidak menumbuhkan kesetiaan, tetapi menanamkan rasa takut yang perlahan melumpuhkan potensi seluruh anggota.

Ketika anggota diperlakukan layaknya budak, maka hilanglah rasa kebersamaan dan tanggung jawab kolektif. Mereka tidak lagi merasa memiliki organisasi, sebab semua keputusan hanya milik sang pemimpin. Akibatnya, semangat berubah menjadi keterpaksaan, loyalitas berganti dengan kepatuhan semu, dan kreativitas mati sebelum sempat tumbuh. Pada akhirnya, organisasi hanya berjalan di atas keinginan satu orang, sementara suara mayoritas terkubur dalam diam.