Diresmikan, Ini Sejarah Berdirinya Masjid Haji Muhammad Hanafiah di Lhoksukon

6 Mar 2024 - 00:27
Peresmian Masjid Haji Muhammad Hanafiah. Foto : Koranindependen/Murhaban.
3 dari 3 halaman

Lanjut Ust. Shaifuddin Fuady akhirnya beliau mengatakan, kalau memang demikian permintaan panitia, beri waktu untuk saya berkonsultasi dan meminta petunjuk serta arahan dari Abu Tumin dan para ulama. Berdasarkan putusan ulama, khususnya Abu Tumin maka pada tanggal 21 Desember 2021 yang juga dihadiri Abu Manan Ketua MPU Aceh Utara, Bapak H. Muhammad Thaib (Cek Mad), Kapolres Aceh Utara dan Lhokseumawe serta para ulama, maka masjid Haji Muhammad Hanafiah telah dilakukan peletakan batu pertama pertanda bangunan dimulai dikerjakan.

Proses Pembangunan

Sejak peletakan batu pertama oleh Abu Tumin, maka proses Pembangunan Masjid H.MH ini terus berproses hampir tanpa jeda. Pembangunan terus dikebut hingga saat menjelang Peresmian pada tanggal 5 Maret 2024.

Bukti Allah Ijabahkan Do'a

Pada saat awal rencana pendirian Masjid sekitar  pertengahan bulan Ramadhan tahun 1442 H atau April 2021 ada, lanjut Ust. Shaifuddin Fuady banyak keraguan pada kami warga dan panitia, apakah kami mampu mendirikan masjid dengan hanya mengandalkan sedekah dan infaq shubuh serta infaq segenggam beras.  Lalu Walidi selaku Imam Besar Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon Aceh Utara yang juga Pimpinan Dayah Saadatul Huda Lhoksukon telah memompa semangat kami warga dan panitia dengan berkata : “Jangan khawatir bapak dan ibu panitia serta warga, yang kita bangun rumah Allah, tidak mungkin Allah tidak membantu menyelesaikan rumah Nya”. Ternyata kata-kata ini menjadi pemicu semangat kami untuk terus berupaya agar proses pembelian lahan dapat kami wujudkan. 

Menindaklanjuti nasehat Walidi, kami warga dan panitia seolah seperti terkena magnet positif untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan infaq baik pribadi maupun mengajak orang lain untuk juga berinfaq pada masjid kami.

Bentuk peningkatan kualitas ibadah yang kami lakukan seperti membiasakan warga untuk puasa sunat senin kamis dan puasa pada hari-hari lainnya, dan kami mengadakan buka puasa bersama hari Tasu’a, Asyura, Arafah dan lainnya.

"Ada kalimat yang setiap hari terucap oleh kami “seandainya ada orang dermawan yang datang membangun masjid kita seperti Haji Geusyik Leumik yang membangun sendiri masjidnya”. Pada kesempatan lain, saat Tgk. H. Muzakir atau Waled Lapang menjadi khatib jumat di meunasah Ranto yang kami gunakan sebagai tempat shalat jumat, beliau mengatakan bahwa “sekitar 3 bulan lagi tanah masjid yang jamaah bangun akan lunas”. Ternyata benar adanya, bahkan bukan hanya tanah yang dilunasi oleh Waled H. Muhammad Hanafiah, tetapi lengkap sampai masjidnya hingga selesai," tutur Ust. Shaifuddin Fuady. []