
Benarkah? Saya percaya masih banyak yg tetap berpikir dan bersikap positif dalam menghadapi keadaan pandemi Covid-19 yg berat ini. Bilamana ada yg merasa bosan, pesimis, dan kehilangan harapan maka saatnya bangkit. Tidak boleh larut dengan keadaan.
Tentu tidak mudah hidup di tengah musibah. Tidak ada musibah karena wabah, bencana alam, dan apapun yang buruk itu menyenangkan. Lazim kalau terkena musibah kemudian orang tidak nyaman. Digambarkan dalam Al-Quran, “Sesungguhnya manusia diciptakan suka berkeluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan, apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir. Kecuali, orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat” (QS Al-Ma'arij: 19-22).
Mari semua bangkit! Jangan larut dengan berkeluh kesah, jenuh, bingung, dan apalagi putus asa karena kondisi pandemi. Memang berat, tapi harus dijalani. Sikapi musibah dengan kesungguhan dan kesabaran. Sebagaimana diajarkan agama, “Dan sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang bersungguh-sungguh dan yang bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu” (QS Muhammad:31).
Bagi saudara sebangsa yg sedang duka dan berhadapan dengan kesulitan, jangan menutup pintu harapan. Allah itu Maha Rahman dan Rahim. Masih banyak warga yang peduli dan empati. Berpikirlah positif. alin komunikasi dengan sesama warga agar terbuka saling membantu dan meringankan. Di balik kesulitan, ada kemudahan.