Oleh : Safira Hafiza Zahwa, Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Kesehatan, UIN Sunan Ampel Surabaya
Dalam era digital yang serba cepat ini, judi online telah menjadi salah satu hiburan yang paling mudah diakses oleh masyarakat. Dengan hanya menggunakan smartphone atau komputer, siapa pun dapat terhubung ke berbagai platform judi online dan menikmati beragam permainan yang ditawarkan, mulai dari slot, poker, blackjack, hingga taruhan olahraga.
Kenyamanan dan kesenangan instan yang ditawarkan oleh judi online menjadikannya sangat menarik bagi banyak orang. Dengan kemudahan akses melalui smartphone dan internet, siapa saja dapat terlibat dalam berbagai jenis perjudian hanya dengan beberapa klik. Namun, di balik gemerlap dan keseruan permainan tersebut, tersimpan bahaya besar yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang dalam sekejap.
Dapat dibayangkan jika seorang individu yang awalnya hanya ingin mencoba-coba bermain judi online. Individu mungkin merasa tertarik dengan bonus besar atau kemenangan cepat yang dijanjikan oleh situs-situs judi. Awalnya, semua terlihat seperti hiburan yang tidak berbahaya, namun, seiring berjalannya waktu, apa yang dimulai sebagai kegiatan santai bisa berubah menjadi kecanduan yang menghancurkan.
Satu kali kekalahan besar bisa memicu rangkaian kekalahan berikutnya. Dalam upaya untuk menutup kerugian, pemain sering kali meningkatkan taruhannya. Inilah yang dikenal sebagai "chasing losses" – mencoba memulihkan uang yang hilang dengan terus berjudi.
Sayangnya, ini jarang berhasil dan justru memperburuk keadaan. Hal ini juga dapat mengakibat timbulnya “addiction” atau sering kita sebut kecanduan, sehingga membuat seseorang bermain secara terus menerus tanpa henti untuk menutupi kekalahan sebelumnya.