Presiden Prabowo Targetkan BUMN Setor Rp809 Triliun ke Negara, Ekonom Nilai Tidak Realistis

23 Aug 2025 - 17:39
1 dari 2 halaman

Jakarta | Koranindependen.co – Presiden Prabowo Subianto menargetkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu menyumbang minimal US$50 miliar atau sekitar Rp809 triliun ke kas negara setiap tahun. Target tersebut ia sampaikan dalam pidato RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Menurut Prabowo, dengan total aset BUMN yang telah menembus US$1.000 triliun, kontribusi setoran jumbo seharusnya memungkinkan sehingga defisit APBN dapat ditekan. Namun, kondisi di lapangan justru menunjukkan tantangan besar.

Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa dari total 1.046 perusahaan BUMN (termasuk anak, cucu, hingga cicit usaha), sekitar 52 persen justru mengalami kerugian. Akibatnya, negara kehilangan potensi hingga Rp50 triliun setiap tahun. “Faktanya, 97 persen dividen BUMN hanya disumbangkan oleh delapan perusahaan besar,” jelasnya.

Selain kerugian, masalah lain adalah pemborosan. Prabowo menyoroti pemberian tantiem bagi komisaris BUMN yang nilainya mencapai Rp40 miliar per tahun meski hanya rapat sekali sebulan. Ia memerintahkan penghapusan fasilitas tersebut, yang kini telah ditindaklanjuti Danantara melalui Surat Edaran Nomor S-063/DI-BP/VII/2025. DPR RI menilai kebijakan itu berpotensi menghemat Rp17–18 triliun.

Meski begitu, para ekonom menilai target kontribusi US$50 miliar masih sulit diwujudkan. Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, mengatakan realisasi dividen BUMN ke APBN hingga 2024 baru sekitar Rp85,5 triliun atau setara US$5–6 miliar. “Target itu berarti naik sepuluh kali lipat, sesuatu yang tidak realistis dalam waktu singkat,” ujarnya.