Diakah Bidadari ?

Siti Zahara Tarmizi
Diakah Bidadari ?
Kencangnya angin membuat dedaunan beterbangan
Pintu mulai terbuka lebar
Hening, sepi
Pada kemana para penghuni?
Dia yang tertutup rapi
Terduduk sopan diatas kursi
Terdiam bukan bisu
Tidak peduli bukan sombong
Dipegangnya kitab suci Ilahi
Terbisik doa dari mulutnya
Butir mata meluncuri
Teringat akan duniakah?
Ingin menguburkan dirikah?
Tiada insan yang tau
Hanya Allah yang maha mengetahui
Diakah...
Diakah yang selama ini ku cari
Yang membuat para bidadari merindukannya
Yang membuat para ikhwan menunduk melihatnya
Tunggu aku..
Datang mengkhitbahmu
Wahai bidadariku
***
Banjir Melanda Bumi
Awan putih dilangit biru
Mentari jingga bercahaya
Rembulan bersinar dikala malam
Ditemani oleh sang bintang
Namun ia tak berjanji akan selamanya terang
Ia bisa kelam
Diketika hujan lebat disertai gemuruh besar
Sekuat besi ia bertahta
Namun keadaan menjatuhkannya
Ingin berteriak sekerasnya
Namun sang alam menyuruhnya diam
Ingin berlari sejauhnya
Namun lebatnya hujan membuatnya terhenti
Ah, ia menyerah saja
Sang banjir pun melanda bumi
***
Hujan
Hujan...
Bukan tentang ia yang duluan membasahi
Bukan tentang ia yang memberi kesejukan
Bukan tentang ia yang menyebabkan banjir
Hujan...
Tentang ia yang menghadirkan pelangi
Mengelilingi langit dengan keindahannya
Begitulah persahabatan indah tak terperi
Akankah jadi pelangi?
Ku harap tidak
Indahnya pelangi hanya sementara
Ku harap,
Persahabatan kita sampai ke Jannah-Nya
Hujan...
Hujan bahagaiku yang sederhana
Menggambarkan keindahan
Bukan hanya tentang rintikannya
Karya : Sitti Zahara Tarmizi
Dari : Ulee Gle - Pidie jaya
Santri Pesantren Manyang Al-jamiliah Samalanga